Senin, 01 Februari 2016

Pesanku Jika Esok Hari Digantung

Aku sangat paham akan pahit getirnya hidup yang terlahir miskin
Aku tak pandai merangkai kata yang mudah dimengerti tentang bahasa kebenaran tuk membela diri
Aku adalah segelintir orang awan yang mengeyam kebodohan di negeri ini
Hingga ku mudah tertipu kata tengkulak yang menjual manusia
Hari ini maut itu menantiku di tali gantungan
Cengkeraman jari pemilik kuasa mengancam nyawaku
Mahluk asing di negara asing
Sang cukong mengenggam duniaku
Ternyata dimatanya aku hanya barang

Perlawananku baginya adalah kejahatan
Tuk kesekian kalinya aku harus sadar
Hidup miskin dilahirkan untuk belajar kalah
Karna disaat aku mengacungkan tangan ini

Tanganku tanda pemberontakan
Berontakku atas nurani demi hak selaku manusia
Jika esok hari tali gantungan ini merenggut nyawaku
demi kebenaran dan keadilan
Bisakah aku memiliki harapan terakhir
Meskipun itu hanya hitungan detik
Aku ingin bertanya...
Layakkah aku perempuan desa
Digantung hanya kata demi perut tengah yang teraniaya
Apakah aku tak punya nilai sebagai manusia??
Aku takkan menangis bahkan meneteskan air mata lagi
Karna si miskin terlahir tak punya air mata
Kupinta padamu tuk terakhir kalinya
Ibu, ayah, saudara dan anakku jangan pernah tangisi kematianku
Lihatlah semua kawan-kawanku
Mereka diancam, dianiaya dan mati tapi tak pernah menangis
Mereka disaat terakhir hanya menengok bumi
seraya memandangi jiwa berbalut asa diri yang tak berdaya
Akupun akan sama dengan nasib mereka
Kami hanya berucap : Kami tak layak mati ...!!!
‪#‎kepedihan‬ atas murahnya nyawa buruh migrant#

0 komentar:

Posting Komentar